Pages

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 13 Januari 2013

Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran di Pekarangan Rumah


Area kosong di halaman rumah atau carport bisa dimanfaatkan secara produktif untuk bertanam sayuran (vegetable gardening). Cara ini memiliki keuntungan ganda. Selain bisa menambah asri rumah Anda, juga bisa menjadi sumber konsumsi sayuran bagi keluarga. Selain lebih segar karena bisa dipetik langsung, tentu saja lebih sehat karena dihasilkan dari sistem penanaman organik. Vegetable gardening telah menjadi hobi sehat yang banyak digandrungi di negara maju.

Dibandingkan dengan negara subtropis, di Indonesia lebih mudah menerapkan vegetable gardening. Kondisi iklim tropis, sangat memungkinkan Anda bisa menanam dan memanen sayuran di halaman rumah. Bahkan, Anda tidak perlu lagi membeli sayuran dari pasar atau pedagang keliling jika mampu menanam aneka sayuran, seperti kangkung, sawi, bayam, kailan, terong, cabai, bawang, kacang-kacangan, timun, serai, seledri, dan tomat.
Sebelum Anda memulai vegetable gardening, ada beberapa hal yang mesti diketahui agar bisa menghasilkan tanaman yang subur dan sehat. Salah satunya ialah menentukan media tanam yang tepat. Media tanam sangat penting bagi akar tanaman untuk memperoleh sumber makanan untuk pertumbuhannya. Untuk hasil yang maksimal, menanam sayuran dengan media tanah langsung lebih menguntungkan karena sumber makanan yang diperlukan lebih banyak tersedia. Namun, Anda juga bisa berinovasi dengan pot, karung goni, keranjang, atau sejenisnya jika tidak terdapat media tanah langsung.
Sungguh asyik dan menyenangkan jika Anda mengisi waktu luang atau menjadikan vegetable gardening sebagai hobi Anda. Kegiatan ini sangat bermanfaat dilihat dari berbagai aspek. Lebih positif lagi, jika Anda mampu menularkannya kepada tetangga dan masyarakat sekitar untuk sama-sama bertanam sayuran di halaman rumah. Kegiatan ini akan membantu menghijaukan bumi dalam menciptakan lingkungan dan udara yang lebih bersih dan sehat.
Bagaimana, Anda tertarik? Untuk berbagai tahapan dan teknik penanamannya secara baik dan benar, buku Vegetable Gardening, Menanam Sayuran di Pekarangan Rumah terbitan Indonesia Tera ini akan memandu Anda secara mudah dan aplikatif. Buku ini ditulis oleh Galuh Iritani yang telah menggeluti vegetable gardening semenjak tahun 2007.
Melalui buku ini, Anda akan mendapati sepuluh langkah mudah memulai vegetable gardening secara baik dan benar, petunjuk bertanam 34 jenis sayuran populer, mulai dari sprouts, sawi, kakung, bayam, kailan, mix lettuce, baby leaf, radish, terong, cabai, tomat, jagung, kacang panjang, kecipir, buncis, okra, timun, labu, bawang, kucai, kemangi, ubi, hingga semangka. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan tips-tips mengatasi permasalahan dari vegetable gardening yang sering muncul.

Sumber : geogle.com

Tips berkebun sayur mayur di halaman rumah


Memiliki kebun sayur mayur yang tumbuh subur tentunya menyenangkan. Selain menghemat pengeluaran anda juga menyehatkan karena bebas pestisida. Perlu diketahui bahwa untuk menumbuhkan tanaman yang sehat diperlukan air, sinar matahari yang mencukupi serta kondisi tanah yang subur.

Menumbuhkan tanaman yang subur perlu pengolahan tanah yang baik. Pengolahan tanah yang baik bergantung pada ekosistem yang alami dan bukan pada bahan kimia. Kita bisa menciptakan ekosistem tanah yang baik dengan menggemburkannya, menambahkan cacing tanah, pupuk kompos, dan mulsa plastik. Cacing tanah membantu penyaluran oksigen sampai ke akar tanaman. Cacing tanah membantu dengan menghilangkan kebutuhan air yang cukup sering pada tanaman sehingga mampu mencegah hilangnya nutrisi pada tanaman. Cacing tanah menjaga tanah tetap gembur sehingga akar dapat menyebar. Cacing juga membawa nutrisi dari tingkat rendah ke tanah lapisan atas tanah, dimana tanaman membutuhkannya. Bahkan cacing tanah mampu menetralisir tanah yang mungkin terlalu asam atau basa.

Kebun sayur mayur anda akan membutuhkan kondisi tanah dengan pH balance yang tepat sehingga menghasilkan tanaman yang segar dan sehat. Untuk tanaman tomat mungkin sedikit berbeda, karena membutuhkan kondisi tanah yang sedikit asam yaitu sekitar 5,8 pH. Akan tetapi untuk sebagian besar tanaman sayur akan memiliki pH netral 7,0 sepanjang musim tanam.

Kebun sayur anda juga perlu dipupuk dengan pupuk kompos sebanyak dua kali selama musim tanam, yaitu sekali sebelum tanam dan sekali lagi ditengah musim tanam. Lokasi kebun harus dipastikan cukup untuk mendapatkan sinar matahari setiap hari selama musim tanam dan dimana udara dapat bersirkulasi disekitarnya.

Kondisi geografis dan iklim akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman di kebun anda. Kebun sayuran di daerah yang memiliki iklim lembab harus memiliki jarak yang lebih luas antar tanaman sehingga membantu penetrasi sinar matahari dan untuk memberikan sirkulasi udara lebih. Hal ini penting untuk mencegah penyakit jamur dan lainnya.

Kebun anda membutuhkan air agar tanaman mampu bertahan hidup, akan tetapi terlalu banyak air justru akan merugikan karena mendorong pertumbuhan hama dan penyakit. Sayuran seperti artichoke, asparagus dan squash memerlukan penyiraman yang cukup banyak, akan tetapi kacang polong, bayam dan kacang jepret cuma memerlukan penyiraman ringan.

Menghijaukan Pekarangan Rumah dengan Apotek Hidup


Banyak cara untuk memanfaatkan pekarangan rumah anda, selain menanaminya dengan berbagai jenis tanaman dan bunga hias juga dengan tanaman yang berkhasiat sebagai obat-abatan terutama untuk keperluan sehari-hari. Konsep inilah yang biasa disebut dengan apotek hidup. Selain sangat berguna, apotek hidup juga dapat menggunakan sebagian kecil bidang tanah di pekarangan rumah, tentunya dengan memperhatikan estetika pekarangan rumah itu sendiri.

Kenapa harus apotek hidup? menurut Theresia Uria dalamhttp://ksupointer.com, obat-obat tradisional dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang umumnya lebih aman karena bersifat alami dan memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan obat-obat buatan pabrik. Itulah sebabnya saat ini sebagian orang lebih senang mengonsumsi obat-obat tradisional.
Bayangkan, bila di dalam pekarangan Anda tersedia tanaman obat yang dapat digunakan apabila salah satu anggota keluarga sedang sakit. Tentu hal menyenangkan. Anda tinggal mengambilnya kapan saja, bahkan malam hari sekalipun. Tidak perlu mengeluarkan uang dan terjamin kesegarannya karena langsung dipetik dari tanamannya.
Tanaman obat tidak kalah cantiknya dengan tanaman hias. Anda dapat pula menanamnya di antara tanaman hias atau bunga-bunga yang ada. Selain itu tanaman obat umumnya lebih kuat menghadapi berbagai penyakit tanaman karena memiliki kandungan zat alami untuk mengatasinya, sehingga Anda tidak perlu memberikan pupuk atau obat kimia.
Agar dapat membuat apotek hidup yang indah dan bermanfaat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya, Anda perlu untuk menyerasikannya dengan tanaman dan elemen lainnya dalam taman, sehingga tidak merusak penataan taman. Anda juga perlu mengetahui manfaat dari masing-masing tanaman obat dan berapa pemakaian yang sesuai.
Melihat banyaknya manfaat dari apotek hidup, tentu dapat menggerakkan Anda untuk memanfaatkan lahan yang ada di rumah. Taman dapat memberikan efek psikologis bagi orang yang sedang sakit sehingga lebih cepat sembuh. Merawat tanaman juga menjadi sarana Anda menggerakkan tubuh dan berolahraga, hasilnya tubuh menjadi sehat.
Bila rumah Anda tidak memiliki lahan luas jangan putus asa, gunakan pot sebagai media tanam. Dengan memiliki apotek hidup, rumah menjadi asri, cantik, sehat dan dapat menghemat pengeluaran untuk membeli obat atau bumbu dapur. Tanaman obat akan membuat sehat bagi Anda dan keluarga.

Sumber: idehijau.com